Skies
are crying, I am watching
Catching
teardrops in my hands
Only
silence as it’s ending, like we never had a chance
Do
you have to make me feel like there is nothing left of me?
You
can take everything I have, you can break everything I am.
Like
I’m made of glass, like I’m made from papper.
Go
on and try to tear me down, I’ll be rising from the ground like a skyscraper!
As
the smoke clears
I
awaken and untangle you from me
Would
it make you feel better to watch me while I bleed?
All
my windows still are broken but I’m standing on my feet…
Helo
Surabaya, selamat pagi… ^^
Kadang
kebenaran yang kamu dapati itu memang selalu menyesakkan ya?
Yasudah~
lalu kamu mau berbuat apalagi selain mengikhlaskan dan membiarkannya berlalu?
Berdamailah
dengan masa lalu, barangkali hanya itu yang bisa kamu lakukan.
Masa
depan dengan janjinya yang begitu menyilaukan sudah duduk manis menanti
genggaman tanganmu.
Jangan
jatuh, jangan jadi lemah.
Orang
besar tidak terlahir dari masalah kehidupan yang sederhana.
Percaya
saja, semua terjadi karena DIA mengizinkannya terjadi.
Semua
sudah terbagi, sudah rata.
Hahaha,
sakit memang, sangat sakit.
Tapi,
apa kamu harus menyerah dan merendah karena itu?
Kamu
tidak begitu saja sampai di tahap ini, perjuanganmu sudah lebih dari kemarin.
Tetaplah
berjalan,
Lelaki
seperti dia mungkin hanya tidak tahu seberapa beruntungnya dia mendapatkan rasa
sayangmu.
Jika
bicara tentang adil,
Adilkah
dia yang datang dan memberi rasa sayang tapi dengan mudah berlalu?
Tidak.
Tapi
apa hanya karena tidak adil itu kamu jadi merasa harus bisa menandinginya?
Yaaa,
jangan. Jangan dibalas, biarkan tangan-Nya saja yang bekerja.
Jadilah
kuat, kuat berdiri sebagai yang kuat.
Jangan
lemah, jangan melemah.
Mungkin
perempuan itu ter’istimewa’ sedangkan kamu hanya biasa saja, lalu mau minta
apa?
Haha,
ya, aku memang biasa, biasa saja.
Tapi,
apa kalian tidak tahu? Atau tidak pernah mendengar? Mutiara.
Dimanapun
dia berada, di kubangan sekalipun, dia tetap MUTIARA.
Yang
meski redup tapi tetap cantik, yang meski tersimpan dalam tapi selalu
diinginkan.
Ini
adilkan Tuhan?
Aku
sudah mendoakan semua kebaikannya, lalu untuk apa aku kesal saat melihat dia
tersenyum bahagia bersama perempuan itu?
Apa
aku munafik?
Se-munafik
itukah aku?
Ikhlaskan,
lapangkan.
Jangan
buat aku menjadi pendendam, jangan buat aku menjadi makhluk-Mu yang lupa apa
itu munafik.
Kamu
tahu, pasti kamu sangat tahu.
Aku
bukan perempuan yang dengan mudah menjatuhkan hatiku,
Tapi
dengan sederhananya kamu datang.
Kamu
juga pasti tahu, sangat tahu.
Aku
tidak pernah berharap sekalipun menjadi teristimewa untukmu.
Aku
tidak pernah menuntutmu menjadi apapun.
Dari
seorang teman aku sadar, mungkin keikhlasan dan penerimaan apa adanya belum
cukup digunakan dalam suatu hubungan yang sudah jelas akhirnya akan bagaimana.
Katamu,
akhirnya pasti juga akan berpisah.
Sudahlah,
sudah. Sudah.
Bolehkah
aku menghapus saja memori yang kemarin itu ya Tuhan?
Hah~
Tuhan, Kau pasti sekarang sedang melihatku.
Cerita
yang Kau tulis ini begitu indah :’) Terimakasih telah memilih aku menjadi
pemeran utama yang seperti ini.
Tuhan,
Kau pasti sedang melihatku saat ini.
Sekali
lagi aku memohon, kirimkan satu saja lelaki baik hati yang selama ini Engkau
simpan itu, mungkin aku belum cukup baik, maka izinkan dia yang memperbaikiku,
izinkan dia yang bisa menggenggam tanganku sampai aku mati, izinkan lelaki itu
datang, jangan dibiarkan pergi bahkan hilangkan niatnya untuk meninggalkan. Aku
memang tidak sempurna, biarkan dia yang menyempurnakan.
Dia
yang bisa jadi teman, jadi sahabat, jadi kekasih, jadi ayah, jadi apapun.
Izinkan dia datang, izinkan dia menemaniku. Izinkan melalui dia aku bisa
menunaikan ibadahku.
Tuhan,
Kau pasti mendengarku saat ini.
Sekali
lagi aku memohon, betapa dengan tak punya malunya aku memohon, jadikan aku
kuat, izinkan aku membahagiakan mereka dan jangan jadikan aku pendendam. Ajari
aku ikhlas itu, sekali saja biarkan aku berusaha untuk menjadi lebih baik. Bahagiakan
dia, maafkan amarahku yang tidak tahu arah, jangan biarkan aku seperti itu.
Tuhan,
Kau pasti melihat dan mendengarku saat ini.
Tolong,
maafkan semua kesalahan itu, kekhilafan itu, kebodohanku, ketidaktahuanku,
kemunafikanku. Maafkan semua yang pernah ku lalui dan aku hampir melupakanMu.
Maafkan kesombonganku. Maafkan semua tabiat burukku.
Surabaya, 3 Juli 2014
10.05am