Kediri,
24 April 2014
Aku
tidak akan mengumpulkan banyak pertanyaan lagi kenapa aku disakiti.
Aku,
hanya butuh diam, memandangi langit-langit kamarku dan mungkin menangis terisak
saja.
Aku,
terlalu lelah untuk mencari-cari alasannya.
Terlalu
malas meneliti lagi kenapa terjadi timbal balik yang begitu dahsyat serupa ini.
Aku
memilih diam, menunggu dengan sabar apa maksud dan rencanaMu selanjutnya.
Aku,
mungkin sudah mendapatkan yang layak aku dapatkan. Mungkin, aku bukan perempuan
baik. Atau aku, terlalu bodoh.
Ah~ aku
malas, memungkinkan semua kemungkinan yang sajaknya selalu babibu bebe bobo.
Sudahlah,
pergilah.
Aku tak
kan menyalahkan siapapun, terimakasih karena mungkin telah “menyayangiku”
terimakasih tentang semua “kebohongan” ini, entah- siapa yang sebenarnya lebih
dulu, aku kah atau dia kah, aku terlalu malas mencari pembenaran itu.
Tak
perlu meminta maaf, aku sudah memaafkanmu.
Tak
perlu menoleh, memikirkan aku lagi atau apalah itu.
Dia yang
lebih kau banggakan, aku hanya perempuan biasa J mau minta apa ?
Dan aku
tahu, semuanya pasti ada maksudnya kan J
Terimakasih
..
Terimakasih
banyak J
Semoga kamu bahagia, dengan perempuan
yang kamu pilih itu, yang kau banggakan itu.
Cukup.
Jangan lagi genggam tanganku, temui atau
apapun itu. Jika itu semua hanya karena rasa bersalahmu.
aku baik. Cukup baik. Dan aku akan selalu
baik-baik saja.
Semoga semua yang pernah terjadi bisa
kita kubur dalam-dalam seandainya memang harus.
Ku lepas kamu karena aku tahu, mungkin
senyum bahagiamu kini bukan bersumber dariku.
Pergilah, sejauh apapun itu. Pergi saja..
Terimakasih.
Terimakasih banyak…
No comments:
Post a Comment